Minggu, 28 Oktober 2012

mari berpantun pernikahan



Pantun Pernikahan
1.    Saat mem pelai pria datang

Dihari petang memandang mentari
Awan berarak ke salatiga
Telah datang abang sang pujaan hati
Diarak rombongan sanak dan keluarga

Pergi keseberang membeli belati
Buah keranji terikat didahan
Telah datang abang sang pujaan hati
Memadu janji dalam ikatan pernikahan

2.    Pantun pembaca acara

Daun salam dimeja makan
Untuk bumbu masakan dihari ini
Salam dan hormat saya haturkan
Untuk semua yang ada disini

Bukan pedang sembarang pedang
Pedang diasah tajam teruji
Bukan datang sembarang datang
Datang untuk memenuhi janji

3.    Pantun saat selesai sambutan mempelai pria

Membelah rotan ditengah hutan
Memasang tenda daun keladi
Barang hantaran telah disampaikan
Tanda ikatan cinta dan kasih abadi

Sekapur sirih sebelah pinang
Diikat tali batang jerami
Sekapur sirih disampaikan akan dikenang
Tanda ikatan silaturrahmi

4.    Pantun setelah akad nikah

Tiga kali tiga sama dengan sembilan
Lima kali lima sama dengan dua puluh lima
Dua insan telah dinikahkan
Semoga sakinah, mawaddah, warahmah

5.    Pantun penutup

Sungai mahakam airnya bersih
Tempat orang memancing ikan
Cukup sekian dan terima kasih
Jika ada salah sudilah dimaafkan




pantun pernikahan

Anak kambing di tepi hutan
ditembak pemburu, kena di kaki.
Selamat datang kami ucapkan,
kepada rombongan yang dinanti.

Bungan mawar tumbuh di taman,
taruh setangkai dalam jambangan.
Terima kasih kami ucapkan,
kepada rombongan dan tamu undangan.

Kita bersyukur kepada Allah,
hari ini kelihatan cerah.
Calon pengantin berbaju merah,
kita saksikan akad nikah.

Kapal berlabuh lemparkan sauh,
Nakoda, penumpang, turun ke darat.
Dua keluarga tadinya jauh,
Dengan perkawinan menjadi lebih dekat.

Pantun yang dapat digunakan dalam Acara Perkawinan Adat Melayu

Talam tertindih dengan badik, alam tertulang dengan apik
Buah sage direntak mati
Dalam sirih kami nan secarik, dalam pinang kami nan seracik
Ade niat dan kehendak hati.

Besar langsat kuale betung
Rampak rumput dari jerami
Besarlah hajat nan kami kandung
Menjemput hadirin ke majelis ini.

Sudah lame air surut di tanjung
Sampan tertambat tali bersimpul
Sudah lame niat dikandung
Insya Allah kini kian terkabul.

Tertunduk malu puteri dipingit
Wajahnya sendu bernasib malang
Bertangkup bumi dengan langit
Adat Melayu tak akan hilang.

Laut luas terbentang dimate
Tempat nelayan mencari ikan
Kite hidup dibumi segantang lade
Adat Melayu hendaklah dilestarikan.

Banyak batang perkare batang
Batang putat hendak disatukan
Batang jarak dililit akar
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat hendak didahulukan
Hutang syara’ pule tak boleh ingkar.


pantun pernikahan

Lah lame kite duduk dan bersile
Tentu gerah dan lapar kite rasakan
Hidangan pun telah lame tersedie
Silelah diambil marilah dirasekan.

Banyak batang perkare batang
Batang putat daunnya melempai
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat telah pun selesai.


Pucuk pauh ditepi permatang
buah berangan rasanya lazat
daripada jauh kami datang
datang dengan seribu hajat

buah beragan rasanya lazat
mari dibawa dari Rokan
kalau ada maksud dan hajat
nyawa dan badan kami serahkan

mari dibawa dari Rokan
berserta pula dengan halwa
jika nyawa badan serahkan
tidak terpisahkah jiwa dan raga

berserta pula dengan halwa
dengan ulam pucuk pegaga
jika tak berpisah jiwa dan raga
bagaimana kita nak masuk surga

Hilir air sungai landai
Dalam pulak paras dada
Bukan pulak menunjukkan cerdik pandai
Kerana hendak menyambut adat lembaga

Cantik memanjat pohon ara
Nampaknya cantik berseri laman
Besar hajat kami tidak terkira
Hendak memetik bunga di taman

Budak-budak memakai senglit
Pergi ke kedai membeli timba
Kalau tidak jalan berbelit
Tadi-tadi saya dah tiba


Katang-katang berisi manik
Manik berisi hampas padi
Encik-encik datang silalah naik
Inilah air pembasuh kaki

Dari pauh ke permatang
Tetak tengar papan kemudi
Dari jauh kami datang
Mendengar tuan yang baik hati

Tatang puan tatang cerana
Tatang biduk Seri Rama
Datang tuan datanglah nyawa
Jemputlah duduk bersama-sama

Cerita pinang ceriti
Cerana di atas papan
Sirih kami sirih bererti
Sukat makna baharulah makan

Saya tidak tahu berebana
Selisih telunjuk bertelekan
Saya tak tahu akan makna
Sirih diunjuk saya makan

Rumah besar alangnya besar
Rumah Datuk Perdana Menteri
Kalau tidak hajat yang besar
Kami tidak sampai datang kemari

Orang mengambil siput dilubuk
Airnya dalam banyak lintah
Datang membaiki atap yang tembuk
Hendak mengganti lantai yang patah

Orang mengambil siput dilubuk
Airnya dalam banyak lintah
Datang membaiki atap yang tembuk
Hendak mengganti lantai yang patah

Dari paya turun ke lembah
Petik pinang dipilih-pilih
Saya sudah mohonkan sembah
Adat meminang bertepak sirih

Teliti buah teliti
Terletak mari di atas papan
Tepak sirih sudah menanti
Minta sudikan datuk makan

Orang meracik burung tekukur
Racik benang kait-mengait
Sudikan datuk sirih sekapur
Pinangnya mabuk tembakaunya pahit

Pohon lemba di tepi bukit
Pokok pepaya di tepi jalan
Baik makan barang sedikit
Supaya jangan kecewa badan

Dalam air sungainya landai
Habis hanyut sarang tempua
Bukan saya menunjukkan pandai
Saya khabarkan orang tua-tua

Selilit pulau perca
Selembang Tanah Melayu
Sealam tanah Minangkabau
Sebengkah tanah terbalik
Sehelai akar yang putus
Sejenang kuda berlari

Dah patah pokok kedondong
Ditimpa pula pokok delima
Titah datuk saya junjung
Hukum yang baik saya terima

Orang menyungkur di Tanjung Jati
Kuala Pilah darat Melaka
Patah tumbuh hilang berganti
Pusaka berpindah kepada kita

Bersusun sirih gagang berkembar
Beratur-atur berbunga tanjung
Melintang duduk gunung Rembau
Sebagai napuh di hujung tanjung

Asam kandis mari dihiris
Manis sekali rasa isinya
Dilihat manis dipandang manis
Manis lagi hati budinya


pantun nasehat

Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
===================================

Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
====================================

Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi
===================================

Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
====================================


Parang ditetak kebatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
====================================

Bunga cina diatas batu
Daunnya lepas kedalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang
====================================

Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan
====================================

Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya
===================================

Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala Daik
Jahat berlaku lagi dikenang
Inikan pula budi yang baik
===================================

Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin
================================
pantun cinta

anak unta siapa yg punya
menangis iba kehilangan ibu
bila cinta sudah menyapa
rindu mulai membara dikalbu
================================

darimana datangnya lintah
dari sawah turun ke kali
darimana datangnya cinta
dari mata turun ke hati

jika aku seorang pemburu
anak rusa kan kudapati
jika dinda merasa cemburu
tanda cinta masih sejati

================================
ke cimanggis membeli kopiah
kopiah indah kan kau dapati
begitu banyak gadis yang singgah
hanya dinda yang memikat hati

================================

jalan-jalan ke kota paris
banyak rumah berbaris-baris
biar mati diujung keris
asal dapat dinda yang manis…

=============================

Buah berangan masaknya merah,
Kelekati dalam perahu;
Luka di tangan nampak berdarah,
Luka di hati siapa yang tahu.
=============================

Dari mana punai melayang,
Dari paya turun ke padi;
Dari mana datangnya sayang,
Dari mata turun ke hati.
============================

Pucuk pauh delima batu,
Anak sembilang di tapak tangan;
Tuan jauh di negeri satu,
Hilang di mata di hati jangan.
==================================

mulanya duka kini menjadi lara
teman tiada hanyalah sendu
bila rindu mulai membara
itulah tanda cinta berpadu
===================================

hati berdetik dalam cahaya,
seperti belati menikam dada
Cinta abadi kekal selamanya
Musim berganti tapi wajah takkan lupa
====================================
cinta datang tak berwaktu
perasaan senang,sedih dan pilu tak menentu
semua hadir tanpa permisi
untuk mencoba mengisi hati
====================================
hati-hati minum di gelas
kalau terlepas pecahlah nanti
cinta hati selalunya ikhlas
cinta buta yang makan hati
cinta tak memandang bulu
cinta juga tak mengenal waktu
rasakan cinta dihatimu
betapa indah mengikis kalbu
====================================
bila terluka berkata begitu
hingga terlupa cinta yang suci
cinta manusia memanglah begitu
cinta padaNYA cinta yang sejati
====================================
Untuk menjadi seorang perwira
Harus bertapa di dalam gua
Kalau cinta kukuh di jiwa
Biar melayang kembali jua
====================================
panah cinta tlah menancap…
kedua hati pun menyatu…
asmara semakin mendekap…
cinta takkan berlalu…
====================================
sunggulah indah si burung pipit
terbang yang tenang si burung dara
bila ku tahu bercinta sakit
takkan ku mulai dari semula
====================================
orang palembang menanam padi
negeri malaka negeri seberang
putus cinta jangan bersedih
dunia ini masih panjang
====================================
burung kakatua
hinggap dijendela
siapa yang jatuh cinta
pasti cemburu buta
====================================
kucing kurus mandi dipapan
papan nya sikayu jati
aku kurus bukan karena kurang makan
tetapi mikirin sijantung hati
====================================disana gunung disini gunung
ditengah tengah gunung berapi
kesana bingung kesini bingung
itulah namanya jatuh hati
====================================
Berjuta bintang di langit
Satu yang bercahaya
Berjuta gadis yang cantik
Adiklah yang kucinta
====================================
burung bangau terbang kebarat
hinggap diranting pohon mengkudu
terimalah salam dagang yang larat
siang dan malam menanggung rindu
====================================



Dada bidang rambut mengurai
Putih melepak lembut gemulai
Kakanda melihat rasa terkulai
====================================
Walau banyak bunga di taman
Bunga mawar masih dikenang
Walau banyak kupunya teman
Dalam hatiku dinda seorang
====================================
Pohon selasih tumbuh melata
Tumbuh perdu jauh di sana
Sepasang kasih mabuk bercinta
Siang merindu malam merana
========================================

Tinggi-tinggi burung merbuk
Terbang melayang ke tanah rata
Hati teringat mulut menyebut
Wajah terbayang di depan mata
====================================
Hujan basah habis pun basah
Duduk sendiri tidak mengapa
Sudah lama kita berpisah
Baru kini kita berjumpa

Balam perkasa dari Sleman
Terlanda garuda terbang tinggi
Salam sejahtera kami ucapkan
Kepada anda yang kami hormati

Dari kraton membawa dian
Berulir hitam di tangan sakti
Kami bermohon anda berkenan
Hadir dalam perhelatan kami

Laut Bangka Menghimpun harta
Dari utara negeri berani
Turut serta melantun doa
Bagi putra putri kami

Purbalingga dan Bangka berseri
Bangka bertimah megah wajah
Rendra Gusta dan Ika Palupi
Semoga sakinanh mawaddah warahmah

Berkelana Ratih bertiti topan
Beralas intan aneka warna
Terimakasih kami ucapkan
Atas kehadiran anda semua

Dara jelita berbusana ungu
Jalan perlahan ke gubuk rindu
Jika ada cerita keliru
Jangan disimpan di ceruk kalbu
Cendrawasih indah berbulu
Dilihat sangatlah manis
Selamat Menempuh Hidup Baru
Semoga menjadi keluarga harmonis
____________________________
Arjuna membawa panah
Memanah cinta putri ayu
Semoga menjadi keluarga sakinah
Selamat Menempuh Hidup Baru
____________________________
Kerlip bintang dilangit yang tinggi
Syahdu menggugah rasaku
Dua hati berjanji suci
Selamat Menempuh Hidup Baru
____________________________
Sungguh wangi melati putih
Disirami biar tak layu
Kebahagiaan akan kau raih
Selamat Menempuh Hidup Baru
____________________________
Terbang tinggi burung merpati
Menari-nari sangat lucu
Masa depan telah menanti
Selamat Menempuh Hidup Baru
___________________________
Sungguh indah sayap kupu-kupu
Riang gembira menari-nari
Selamat Menempuh Hidup Baru
Hari bahagia telah menanti

Purnama tersenyum ramah
Bintangpun tak mau mengalah
Mengiringi do'aku yang indah
Untuk kalian yang baru menikah
Semoga terbentuk keluarga sakinah

Selamat Menempuh Hidup Baru !
____________________________

Untaian kata aku cipta
Lewat warna sucinya rasa
Kukirim tulusnya do'a
Semoga terbina keluarga bahagia
Harmonis untuk selama-lamanya

Selamat Menempuh Hidup Baru !
____________________________
Bulan bintang senyum terpesona
Menyaksikan jalinan cinta
Terpancar begitu indahnya
Dari hati kalian berdua

Selamat Menempuh Hidup Baru !
____________________________

Bunga-bunga membuka kuncupnya
Mendengar janji kalian berdua
Membangun rumah cinta
Romantisnya tiada tara

Selamat Menempuh Hidup Baru !
___________________________

Mentari langsung bercahaya
Mendung hilang tiba-tiba
Seakan memberi restu dan do'a
Semoga  kalian selalu berbahagia
Dalam ikatan cinta untuk selamanya

Selamat Menempuh Hidup Baru !
___________________________

Kadoku datang bersama do'a
Semoga cinta terjalin selamanya
Keluarga harmonis selalu terjaga
Suka duka tetap bersama
Hingga akhir masa
Anak itik mencari makan
Mencari makan didalam kolam
Selamat pengantin baru kami ucapkan
Semoga berbahagia siang dan malam

Kalau tuan membeli belah
Jangan lupa bawa keranjang
Akad nikah terjalin sudah
Senyum kebahagiaan yang kita pandang

Buah belimbing si buah mangga
Banyak dijual di pasar pagi
Marilah kita semua berdo’a
Untuk pengantin raja sehari

Kapal berlayar kembali berlabuh
Para penumpang turun ke darat
Dua keluarga yang tadinya jauh
Karena pernikahan menjadi dekat

Pohon nangka berbuah lebat
Bila masak harum baunya
Disini kumpul kaum kerabat
Bersilaturahmi kita semuanya.

7 komentar: